Sumber : Liputan6.com, Cileungsi - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) Republik Indonesia tengah mengawal proyek mobil listrik yang tengah digodok lima kampus negeri. Langkah ini dilakukan untuk membuktikan jika anak bangsa bisa mengembangkan kendaraan sendiri.
"Kita itu punya fakultas teknik di seluruh Indonesia dari 122 perguruan tinggi negeri. Sampai saya pikir, kalau nggak bisa (buat motor dan mobil listrik) apa ditutup saja (jurusan teknik) itu,"
"Artinya kita harus challenge betul, ternyata SDM (sumber daya manusia) kita mampu. Kita bisa lakukan itu sebagaimana regulasi," terang Menristek Dikti Muhammad Nasir di Kompleks Industri Wika Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Jumat (19/8).
Keyakinan Menristek akan kemampuan anak bangsa dalam mengembangkan mobil listrik berkaca dari motor listrik Gesits yang selangkah lagi masuk jalur produksi. Gesits sendiri merupakan sepeda motor listrik hasil kolaborasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember dengan Garansindo Group.
Menristek Dikti menyebut ada lima perguruan tinggi negeri (PTN) yang terlibat dalam pengembangan mobil listrik. Kelimanya menjadi satu paket dalam proyek pengembangan mobil listrik nasional.
"Tahap berikutnya kami tengah uji namanya Molina (Mobil Listrik Nasional). Ada lima perguruan tinggi untuk menyelesaikan Molina, yaitu UI (Universitas Indonesia), ITB (Institut Teknologi Bandung), UNS (Universitas Sebelas Maret), UGM (Universitas Gadjah Mada), ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember). Ini masuk dalam satu paket menyelesaikan mobil listrk," bebernya.
Lebih lanjut M. Nasir menyampaikan, saat ini Molina masih dalam tahap pengembangan dan belum melakukan tes secara umum. "Uji teknologinya juga belum. Rencananya uji performance akhir 2017 atau awal 2018 harapannya sudah bisa 2020 sudah bisa diperkenalkan," M. Nasir menambahkan.
Menariknya, mobil yang dikembangkan ini tidak hanya satu jenis. "Modelnya multi purpose vehicle(MPV), ada juga sedan, jadi fokusnya akan beda-beda," tutup M. Nasir.